Isnin, 15 November 2021

Adab dan Thalab ( Berdoa Dan Meminta)

Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah dalam penjelasan hikamnya mengatakan, bahwa semakin bertambah kemakrifatan seorang mukmin kepada Allah, maka akan semakin yakin pula bahwa pilihan Allah untuknya adalah yang terbaik dari pilihannya. Dan dia akan semakin tahu bahwa Allah Maha mengasihi atas dirinya, pada setiap keadaanya yang menimpanya. Sebagaimana Allah berfirman:
“إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ”
yang artinya “ Sesungguhnya Tuhanku adalah Dzat Yang Maha Belas Kasih terhadap apa yang dikehendaki Nya”(QS. Yusuf:100).
Syekh Yusri mengatakan, bahwa kemakrifatan ini membawa dirinya untuk tidak meminta sesuatu kepada Allah, entah untuk menolak sebuah ujian ataupun menarik kemanfaatan, sehingga dirinya hanya disibukkan dengan berdzikir kepadaNya. Sebagaimana Imam Athaillah As Sakandari mengatakan dalam kitab Hikamnya:
“ رُبَمَا دَلَهُمْ الأَدَبُ عَلَى تَرْكِ الطَّلَبِ إِعْتِمادًا عَلَى قِسْمَتِهِ رِضًا بِقَضَاءِ اللهِ لَهُ وَانْشِغَالًا بِذِكْرِهِ مِنْ مَسْأَلَتِهِ”
yang artinya “ Terkadan adab mengajarkan kepada mereka untuk tidak meminta, karena ia menerima terhadap bagiannya, ridha teradap qodho Allah untuknya dan sibuk berdzikir dari meminta kepadaNya”.
Syekh Yusri menambahkan, bahwa inilah kebanyakan dari ihwal baginda Nabi SAW, seperti yang dikisahkan bahwa suatu saat ketika Nabi sedang khutbah Jum’ah, tiba-tiba datanglah seorang a’robi (orang yang tinggal di jauh dari Madinah), kemudian mengadukan kepada baginda Nabi tentang paceklik yang menimpa para sahabat, akan tetapi baginda Nabi tidaklah berdo’a kepada Allah, akan tetapi menyibukkan diri dengan dzikir serta ridha terhadap apa yang Allah berikan dari ujian ini.Hingga datanglah seorang a’robi ini dan memintanya untuk berdoa kepada Allah Ta’ala agar mengangkatnya, dan baginda Nabipun mengiyakannya.
Maka dari itulah, ada golongan waliyullah yang dinamakan dengan ahlu at tashfir (bertasharufkan sesuai kehendaknya atas seizin Allah) dan ahlu at tafwidh (berpasrahkan diri kepada Allah dalam segala hal), dimana macam yang kedua ini lebih tinggi derajatnya dari yang pertama. ahlu at tashfir yaitu waliyullah yang telah Allah berikan hak untuk melalukan sesuatu sesuai dengan isyarahnya, adapun ahlu at tafwidh mereka adalah para waliyullah yang selalu berpasrah diri atas pilihan Allah. Sehingga dirinya tidak pernah memilih kecuali pilihan Allah, dan tidak pernah mengingatkan Allah karena Allah adalah Dzat yang tidak pernah lupa dan lalai.
ahlu at tafwidh ini dinamakan dengan maqam Ibrohimiyyah yaitu sebagaimana dikatakan:
“ علمه بحالي يغنى عن سؤالي”
yang artinya “ Ilmu Allah tentang keadaanku telah mencukupi dari permintaanku (kepadaNya). Sebagaimana ketika Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke tengah api yang membara, Nabi berpasrah diri. Yaitu mereka hanya berdzikir kepada Allah tanpa meminta kepada Nya, kerena mereka yakin bahwa Allah Maha Mengetahui dengan keadaannya, dan selalu memberikan yang terbaik untuknya. Wallahu A’lam


Adab dan Thalab ( Berdoa Dan Meminta) ( part 2).
___________________
Syekh Yusri hafidzahullah wa ro’ah mengatakan bahwa wali itu ada dua macam, diantaranya ada yang ahli tashrif dan ada yang ahli tafwidh, dimana wali qutub adalah dari golongan yang kedua, karena lebih tinggi derajatnya dari yang pertama. Adapun orang awam lebih tertarik dengan wali ahli tashrif, karena mereka lebih nampak karamahnya dibandingkan dengan ahli tafwidh yang selalu fana pada pilihan Sang Penciptanya. Orang awam menghendaki wali seperti tukang sihir, yang ketika lapar bisa langsung mendatangkan makanan dari sakunya.
Seorang wali ahli tafwidh ketika merasa lapar ia tidak akan melakukannya. Sebagaimana baginda Nabi Muhammad SAW mengikatkan batu di perutnya ketika lapar dan tidak ada makanan untuk dimakannya, dan juga para sahabatnya. Padahal baginda bisa saja meminta Allah untuk didatangkan makanan dari sorga, dan juga salah satu mukjizat Nabi adalah mampu memperbanyak makanan yang sedikit untuk mereka seperti yang terjadi pada perang khandak dan lainnya.
Maka kebanyakan dari ihwal Nabi adalah at tafwidh (pasrah diri kepada Allah), karena ini adalah yang lebih sempurna, akan tetapi sifat kasih sayang baginda Nabi terhadap para sahabat menjadikan Nabi berdoa untuk mereka agar diberi hujan ketika terjadi kekeringan.
Lantas bagaimanakah dengan doa itu sendiri? Bukankah doa adalah ibadah. Syekh Yusri mengatakan bahwa hakekat berdoa adalah memenuhi kewajiban Allah sebagai Tuhan untuk dipinta, dan hak dia sebagai seorang hamba untuk menyembahnya. Berdoa bukan untuk mengingatkan Allah, bukan pula sebagai ketidakridhoa terhadap ketetapan Nya, akan tetapi doa itu sebagai bentuk kefaqirannya terhadap rahmat Allah. Karena sesungguhnya Allah telah menjadikan kita sebagai seorang hamba, maka selayaknya seorang hamba meminta kepada Tuannya.
Maka semakin perkara itu jelas, kita semakin yakin dengan pilihan Allah untuk kita pada segala sesuatu. Sebagaimana Imam Ghazali RA mengatakan:
“ ليس فى الإمكان أبدع مما كان”
yang artinya “ tidak ada yang lebih indah didunia ini kecuali apa ada “. Adapun yang perlu diingatkan adalah dzat yang mungkin lupa, sedangkan Allah adalah Maha Suci dari sifat lupa.
Sebagaimana telah diriwatkan dalam hadits qudsi bahwasanya:
“يَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَذِكْرِى عَنْ مَسْأَلَتِى أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِى السَّائِلِينَ ”
yang artinya “ Allah telah berkata “ barang siapa yang disibukan dengan Alqur’an dan dzikir kepada Ku dari meminta dari Ku, maka akan Aku berikan kepadanya lebih dari apa yang saya berikan kepada mereka yang meminta kepada Ku “(HR. Turmudzi).
Maka pada hadits ini dijelaskan, bahwa berdzikir adalah merupakan doa.
Syekh Yusri mengatakan, bahwa beliau mengetahui beberapa wali besar, yang mana ketika mereka berdoa, hanyalah sekedar mengangkat tangan tanpa berdoa panjang lebar, yaitu hanya menunjukan kepada Allah atas iftiqor (kefaqirannya) sebagai seorang hamba dari Dzat yang Maha Tahu dan Maha Pengasih kepadanya. Wallahu A’lam.

kredit FB Page

Jumaat, 5 November 2021

 Assalamualaikum semua warga Malaysia yang dikasihi jangan lupa subscribe Channel Youtube Info Sihat Olive House untuk perkongsian video-video tentang penjagaan kesihatan dan khasiat produk olive house.

Youtube Channel Info Sihat Olive House: https://www.youtube.com/channel/UCYhKW5wBljYwiC0yzyMaGFQ








Khamis, 4 November 2021

Produk Olive House dan Testimoni Pengguna



 UNTUK PEMBELIAN PRODUK PRODUK OLIVE HOUSE 

Layari website rasmi kedai online organik 



Pati Jus Buah Delima (350g) Rm52.90
Cuka Buah Teen Rm 44.90 
Olivie Plus 30x Rm119.90
Pati Minyak Zaitun extra virgin olive oil Rm 44.90
Minyak Habbatus Sauda Rm29.90

Like follow share FB PAGE KEDAI ONLINE ORGANIK