Rabu, 15 Disember 2021

Tiada yang mengambil rezekimu

 Tidak Ada Orang Yang Merebut Rizkimu . 


______________________


Syekh Yusri hafidzahullah Ta'ala wa ra'ah menjelaskan dalam pengajian kitab shahih Bukharinya, bahwa janganlah sekali-kali kita berprasangka bahwa ada orang lain yang merebut rizki darimu. Semua makhluk Allah telah dijamin akan mendapatkan rizki yang telah ditentukan jauh sebelum ia terlahir, sebagaimana firman Allah Ta'ala:


 " وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ " 


yang artinya: " Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semua  dijamin Allah rezkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) "(QS. Hud: 6).


Maka dari itulah, hendaknya seorang mukmin tidak usah ragu untuk mengajarkan keahliannya kepada orang lain, karena khawatir ia akan merebut rizki darinya. " aku melihat sendiri beberapa orang dokter yang menyembunyikan kemahirannya dalam hal tertentu, sehingga ketika melakukan sebuah oprasi kepada pasiennya, maka ia hanya membiarkan suster saja yang berada di dalam, tidak boleh ada dokter lain, khawatir dokter itu akan mengambil sir mihnah (rahasia profesi) darinya ", jelas syekh Yusri. 


Kebakhilan dalam mengajarkan kebaikan ataupun keahlian yang dianggap bisa mengurangi jatah rizki dari seseorang adalah merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat yang telah disebutkan oleh baginda rasulullah SAW. Imam Bukhari RA meriwayatkan, bahwa baginda bersabda: " Zaman itu semakin singkat, amal ibadah semakin berkurang, kebakhilan semakin merata, nampaklah fitnah dan cobaan, dan banyak sekali kematian " (HR. Bukhari).


Syekh Yusri mengomentari hadits ini, bahwa kebakhilan yang meraja lela di akhir zaman ini tidaklah hanya dalam masalah materi dan harta, akan tetapi juga dalam masalah ilmu, keahlian profesi, pengalaman dan hal-hal yang lain. Banyak dari mereka yang enggan untuk mengajarkan keahliannya kepada orang lain, hanya karena khawatir hal ini akan mengurangi jatah rizkinya. Akan tetapi perlu mereka tahu, bahwa usaha boleh ditiru, akan tetapi rizki tidak ada yang bisa ditiru. Wallahu A'lam.

Kredit : Fb page Ahbab Maulana Syeikh Yusri Rusydi Alhasany

Tiada ulasan:

Catat Ulasan